Binterjet.com – Hai Binterpreneurs! Direct-to-Film (DTF) adalah teknologi pencetakan yang terbilang baru dan merevolusi industri pencetakan terutama custom. Pencetakan ini dapat dilakukan dengan cepat dan hampir tidak ada waktu yang diperlukan untuk pengaturan, sehingga barang-barang custom dalam jumlah banyak bisa diproduksi. Ini sangat berguna terutama bagi usaha kecil menengah atau UMKM yang ingin memproduksi barang custom. Pengusaha UMKM sangat senang dengan hadirnya teknologi ini karena pelanggan mereka dapat memesan sesuai permintaan dan keuntungan tidak berkurang karena kelebihan produksi.
Teknologi DTF banyak dipakai untuk tekstil, terutama pakaian custom atau yang dipersonalisasi seperti pakaian olahraga, kaos komunitas atau pakaian kerja. Teknologi ini juga populer untuk kerajinan tangan. Pencetakan langsung ke film ini lebih murah karena tidak memerlukan pre-treatment awal, dan menggunakan lebih sedikit tinta. Misalnya, pencetakan DTG menggunakan tinta warna 80% dan tinta putih 200%. Di sisi lain, pencetakan DTF menggunakan 60% tinta warna dan 20% tinta putih. Tinta putih yang digunakan dalam tekstil lebih mahal daripada tinta warna, yang membuat pencetakan DTF lebih murah. Pencetakan DTG juga membutuhkan pre-treatment kain sebelum dicetak, sementara DTF tidak.
DTF dalam konteks tekstil berarti mencetak dengan tinta DTF CMYK khusus ke PET film panas atau dingin dengan ketebalan aplikasi 0,75 mm. Tinta putih diperlukan sebagai alas untuk memastikan warna juga menonjol pada kain gelap. Film yang dicetak akan ditutupi bubuk perekat panas saat tinta masih basah. Dalam operasi yang lebih kecil, ini biasanya dilakukan secara manual. Namun untuk produksi skala industri, tersedia solusi pengocok otomatis. Bubuk harus dioleskan secara merata. Kemudian film diproses dalam curing oven atau heat press pada suhu sekitar 160 derajat Celcius. Dalam pengepresan panas, pelat atas mungkin tidak menyentuh lem dalam prosesnya, direkomendasikan celah 4 hingga 7 mm.
Film dengan motif penuh warna yang telah direkatkan kemudian dipindahkan ke kain yang telah dicetak sebelumnya. Proses ini juga disebut sebagai “pengawetan”, dan dibutuhkan sekitar 20 detik pada tekanan panas 160 hingga 170 derajat. Sebagian besar vendor merekomendasikan lembaran silikon di bagian atas untuk melindungi cetakan. Ketika kain telah mencapai suhu kamar lagi, lapisan kulit yang dingin dapat dilepas, hanya menyisakan motif yang tercetak. Film kupas panas untuk DTF kurang umum, tetapi ini lebih efisien, karena dapat segera terkelupas setelah membuka mesin heat press. Dengan kedua film tersebut, weeding/penyiangan tidak diperlukan, karena hanya bagian tercetak yang direkatkan dan karenanya melekat pada kain.
Sebagai langkah terakhir, sebagian besar ahli merekomendasikan untuk menghabiskan beberapa detik pasca-pemrosesan dalam mesin heat press untuk meningkatkan kemampuan mencuci dan tahan luntur. Proses DTF bekerja dengan sangat baik di serat alami seperti katun atau sutra serta bahan buatan seperti polyester atau rayon. Dengan lapisan tinta putihnya, cetakan DTF terlihat sama bagusnya pada kain berwarna gelap dan kuat seperti halnya pada tekstil putih dan pastel. Hasil cetaknya sendiri bisa diregangkan dan tidak mudah retak.
Jika kamu tertarik untuk membeli mesin print DTF untuk usaha, Binterjet menawarkan berbagai pilihan printer yang spesifikasi lengkapnya bisa kamu lihat di website www.binterjet.com. Hubungi Marketing Binterjet untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Bagikan juga artikel ini kepada teman-temanmu jika kamu rasa bermanfaat, semoga menambah informasi seputar printing DTF.