Binterjet.com – Hai Binterpreneur! Teknik pencetakan DTF (Direct to Film) kini sedang banyak diminati. Proses DTF untuk pencetakan digital memiliki keunggulan yang signifikan. Salah satu keunggulan terbesarnya adalah dapat digunakan untuk mencetak pada kaos putih atau hitam, tanpa perlu pre-treatment terlebih dahulu. Saat mencetak pada kaos berwarna, pre-treatment pun tidak diperlukan. Teknik pencetakan dengan mesin printing DTF ini dapat diterapkan di hampir semua jenis kain atau kulit baik itu katun, sutra, polyester, kulit asli, atau kulit sintetis. Proses ini mendukung pencetakan dengan atau tanpa tinta putih pada berbagai media. Proses ini cocok untuk kaos, topi, masker, tas, payung, baik datar maupun melengkung. Teknik ini juga dapat disesuaikan dengan permukaan 3D melengkung dengan cara yang tidak mungkin dilakukan dengan printer inkjet langsung ke pakaian.
Cara kerja printing DTF cukup sederhana, yakni cetak desain pada film lalu pindahkan ke kain pilihan dengan heat press. Teknik ini juga memiliki berbagai keunggulan lain seperti kamu tidak perlu khawatir tentang gambar yang terdistorsi dan garis putih yang tidak diinginkan. Warna yang dihasilkan pada produk akhir juga lebih tajam dan lebih hidup. Hasil cetakan DTF juga memiliki toleransi peregangan yang baik dan mudah dicuci.
Meski begitu, teknik DTF juga memiliki beberapa kekurangan, seperti hasil akhir sablon pada kain sedikit terasa kenyal dibandingkan dengan sablon dengan proses DTG pada kaos putih. Nuansa area yang dicetak juga sedikit terpengaruh jika dibandingkan dengan kain yang dirancang dengan pencetakan sublimasi. Dibandingkan dengan pencetakan sublimasi, kecerahan warna sedikit lebih rendah.
Untuk masalah ketahanan, karena daya tahannya ditingkatkan dengan tinta dan perekat khusus, pencetakan DTF sangat ideal untuk pakaian kerja, pakaian olahraga, pakaian senam, pakaian gym, dan pakaian bersepeda. Hasil cetakannya tidak retak dan lembut karena tinta yang digunakan berbahan dasar air.
Pencetakan DTF juga lebih murah karena tidak memerlukan pre-treatment dan menggunakan lebih sedikit tinta. Pencetakan DTG biasanya dilakukan dengan tinta warna 80% dan tinta putih 200%. Pencetakan DTF hanya membutuhkan tinta warna 40% dan tinta putih 100%. Karena tinta putih cenderung paling mahal, metode DTF bisa membuat penghematan besar.
Tentang waktu, hanya dibutuhkan beberapa detik saja untuk mengaplikasikan bedak pada film DTF. Kamu akan memerlukan 10 menit jika melakukan pre-treatment secara manual dengan botol semprot dan roller. Mungkin kedengarannya tidak banyak, tetapi jika kamu dapat menghemat 5 menit saja per baju, berapa banyak waktu yang dihemat per hari. Teknik DTF juga memerlukan lebih sedikit perawatan karena tinta putih DTF tidak menyumbat printhead.
Jika kamu ingin berinvestasi pada mesin printing DTF, Binterjet menawarkan berbagai opsi, yang bisa kamu lihat spesifikasinya di situs www.Binterjet.com atau menghubungi Marketing Binterjet. Jika artikel ini bermanfaat, jangan lupa share ke teman-temanmu juga ya, semoga bisa menambah informasi dan referensi seputar digital printing