Dalam dunia digital printing sublimasi, salah satu komponen paling penting adalah printhead atau kepala cetak. Dua printhead yang paling banyak digunakan saat ini adalah Epson i3200 dan Kyocera KJ4B. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pemilihan printhead sering disesuaikan dengan kebutuhan produksi, budget, serta target hasil cetak.
Epson i3200 – Detail Tinggi, Harga Lebih Terjangkau
Spesifikasi utama Epson i3200:
Resolusi cetak: hingga 600 dpi
Ukuran droplet (titik tinta): mulai 2,5 pl (sangat kecil, detail lebih halus)
Lebar printhead: ±33,8 mm
Tipe: thin film piezo
Kecepatan: menengah – tinggi (tergantung jumlah head)
Kisaran harga: jauh lebih murah dibanding Kyocera
Kelebihan Epson i3200:
Detail hasil cetak sangat halus, cocok untuk cetakan dengan warna gradasi lembut dan gambar beresolusi tinggi.
Harga printhead dan mesin berbasis i3200 relatif lebih terjangkau, membuatnya populer di kalangan UMKM dan produksi entry-level.
Mudah ditemukan dan sudah banyak digunakan di berbagai mesin digital printing sublim.
Kekurangan Epson i3200:
Lebih ringkih dibandingkan Kyocera, karena menggunakan material tipis (thin film piezo).
Umur pemakaian lebih pendek, rata-rata antara 1–2 tahun (asumsi pemakaian A1 setara ±200–300 m²/hari).
Jika dipakai untuk volume produksi tinggi (industri besar), perlu perawatan dan perhatian ekstra.
Kyocera KJ4B – Tangguh dan Super Cepat
Spesifikasi utama Kyocera KJ4B:
Resolusi cetak: 600 dpi
Ukuran droplet: sekitar 5 pl (lebih besar dari Epson, tapi tetap rapat dan tajam)
Lebar printhead: ±108 mm (jauh lebih lebar dari Epson)
Kecepatan: sangat tinggi, cocok untuk produksi industri
Umur pakai: bisa mencapai 3–5 tahun dengan perawatan baik
Harga: jauh lebih mahal, baik printhead maupun mesin yang menggunakannya
Kelebihan Kyocera KJ4B:
Durabilitas tinggi, bisa digunakan untuk produksi industri tanpa sering ganti printhead.
Lebar head lebih besar, artinya cetakan lebih cepat selesai.
Lebih stabil untuk operasional 24 jam non-stop.
Cocok untuk pabrik tekstil atau percetakan dengan order volume besar.
Kekurangan Kyocera KJ4B:
Harga jauh lebih mahal (printhead dan mesin).
Ukuran dot lebih besar dibanding Epson, jadi meski tetap tajam, detail super halus (misalnya gradasi foto kecil) lebih unggul di Epson i3200.
Mesin berbasis Kyocera biasanya kelas industri, sehingga butuh investasi awal yang besar.
Lebih bagus Epson i3200 atau Kyocera KJ4B?
Jawabannya tetap balik lagi ke kebutuhan bisnis Anda. Kalau Anda baru mulai atau fokus di produksi menengah — misalnya kaos, merchandise, atau order sublimasi harian — Epson i3200 sudah lebih dari cukup. Hasilnya detail, warnanya halus, dan harganya ramah kantong. Meski begitu, siap-siap saja dengan perawatan lebih sering karena printhead ini memang agak ringkih.
Tapi kalau target Anda main di level industri besar, di mana mesin nyala hampir 24 jam sehari dan volume cetak ribuan meter persegi, pilihan realistisnya ada di Kyocera KJ4B. Head ini lebih mahal, tapi sebanding dengan kecepatannya yang ngebut dan daya tahannya yang panjang.
Menariknya, banyak mesin sekarang sudah menawarkan Epson i3200 dengan 16 head. Konfigurasi ini bisa menyamai kecepatan mesin dengan 8 head Kyocera KJ4B. Jadi, secara produktivitas, Epson i3200 multi-head bisa jadi alternatif yang masuk akal untuk usaha menengah ke atas yang ingin produksi cepat tapi belum siap investasi besar untuk Kyocera.
Kesimpulannya,
Epson i3200 = detail halus, harga lebih ramah, bisa dikejar kecepatan dengan jumlah head lebih banyak, tapi durabilitas tetap terbatas.
Kyocera KJ4B = stabil, tahan lama, kecepatan tinggi dengan jumlah head lebih sedikit, tapi investasinya besar.
Ini waktu Anda untuk menentukan, pilih mesin yang mana. #Binterpreneur